Selasa, 11 Juni 2013

Adab berteman

" ADAB BERTEMAN "
Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak)

Islam sangat memerhatikan masalah adab. Bahkan semua persoalan adab dijelaskan secara sempurna dalam Islam. Ketika seorang Yahudi berkata kepada Salman z, “Apakah Nabi kalian mengajari kalian sampaipun masalah buang hajat?” Beliau z berkata, “Ya. Beliau mengajari kami ….”1
Inilah Islam. Semua yang mendatangkan kemaslahatan dunia dan akhirat telah ada di dalam Islam, termasuk adab berteman. 
Banyak dalil dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menjelaskan adab-adab berteman. Diantaranya:
Berteman hanya karena Allah l
Rasulullah n menyatakan:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ؛ إِمَامٌ عَادِلٌ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلِّقٌ بِالـمَسَاجِدِ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصَبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّي أَخَافُ اللهُ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالَهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينَهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
“Tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan pada saat dimana tidak ada naungan kecuali naungan Allah l: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah l, seseorang yang hatinya senantiasa terkait dengan masjid, dua orang yang saling cinta karena Allah l, bersatu dan berpisah di atasnya, seseorang yang diajak berzina oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan namun pemuda tersebut berkata, ‘Aku takut kepada Allah l’, seseorang yang bershadaqah dan ia menyembunyikan shadaqahnya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta seseorang yang berdzikir kepada Allah l sendirian hingga meneteskan air mata.” (HR. Al-Bukhari no. 660, Muslim no. 1031)
Rasulullah n berkata:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ: مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
“Tiga hal, jika ketiganya ada pada seseorang dia akan merasakan lezatnya iman: Allah l dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, cinta kepada seseorang semata-mata hanya karena Allah l, dan dia tidak senang kembali kepada kekufuran sebagaimana dia tidak ingin dilemparkan ke dalam api.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Rasulullah n berkata:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَجِدَ طَعْمَ الْإِيْمَانِ فَلْيُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ
“Barangsiapa yang ingin merasakan lezatnya iman hendaknya dia tidak mencintai seseorang kecuali karena Allah l.” (HR. Ahmad, dihasankan Asy-Syaikh Albani dalam Shahihul Jami’ no. 6164)
Memilih teman yang baik
Telah kita sebutkan di awal pembahasan bahwa tidak semua orang bisa kita jadikan teman. Sehingga seorang muslim yang ingin menyelamatkan agamanya hendaknya memilih teman yang baik. Rasulullah n bersabda:
الْمَرْءُ عَلَى دِيْنِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang ada di atas agama temannya, maka hendaknya salah seorang kalian meneliti siapa yang dijadikan sebagai temannya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud no. 4833, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 127)
Al-Imam Qatadah t berkata: “Demi Allah. Kami tidaklah melihat seseorang berteman kecuali dengan yang setipe dan sejenis (satu sama sifatnya). Maka hendaknya kalian berteman dengan hamba-hamba Allah l yang shalih agar kalian bersama mereka atau seperti mereka.”
Ditanyakan kepada Sufyan t, “Kepada siapa kami bermajelis?” Beliau menjawab, “Seseorang yang jika engkau melihatnya engkau ingat Allah l, amalannya mendorong kalian kepada akhirat, dan ucapannya menambah ilmu kalian.” (Lihat Min Hadyis Salaf hal. 54-55)
Ibnu Hibban t berkata, “Seorang yang berakal tidak akan bersahabat dengan orang-orang jahat.”
Beliau juga berkata: “Empat hal yang termasuk kebahagiaan seseorang: Istri yang senantiasa taat kepadanya, anak-anak yang shalih, teman-teman yang baik, dan rezekinya di negerinya.” (Lihat Ni’matul Ukhuwah hal. 22)
Menjaga kerukunan
Rasulullah n berpesan kepada Mu’adz dan Abu Musa c:
يَسِّرَا وَلَا تُعَسِّرَا وَبَشِّرَا وَلَا تُنَفِّرَا وَتَطَاوَعَا
“Berilah kemudahan dan jangan membuat sulit orang lain, berilah kabar gembira yang membuat orang senang dan jangan membuat orang lari dari agama Islam, serta hendaknya kalian rukun serta tidak berselisih.”
Ini adalah adab yang senantiasa harus dijaga, terlebih lagi oleh setiap muslim, terlebih lagi para dai ilallah.
Asy-Syaikh Muhammad Al-Imam berkata, “Aku telah mendengar Asy-Syaikh Muqbil berkata (dan ini aku dengar lebih dari satu kali): Demi Allah l, aku tidaklah mengkhawatirkan atas dakwah ini melainkan dari diri-diri kita sendiri.”
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdillah Al-Imam berkata, “Demi Allah l. Syaikh telah memiliki firasat yang sangat kuat. Rasulullah n seringkali berkata dalam khutbahnya:
وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
“Kita berlindung kepada Allah l dari kejahatan diri-diri kita dan kejelekan amal-amal kita.”
Jiwa-jiwa kita, walau bagaimanapun baiknya, masih mungkin menerima dan terkena kejelekan. Demi Allah l, sekaranglah waktunya kita mengoreksi aib dan dosa-dosa kita jika memang kita merasa sebagai orang yang berusaha menjaga agama ini. Asy-Syaikh Muqbil t tahu bahwa dakwah ini mempunyai musuh dari luar dan dari dalam. Namun bahaya mereka tidak sebesar mudharat yang muncul dari penyimpangan orang-orang yang mengemban dakwah ini. Hendaknya masing-masing kita mengoreksi diri serta menimbang ucapan dan perbuatannya, yang lahir dan batin, dengan timbangan syar’i. Wallahul musta’an.” (Al-Qaulul Hasan fi Ma’rifatil Fitan hal. 63)
Lemah lembut kepada teman
Allah l menjelaskan tentang sifat Rasulullah n dan orang-orang yang bersamanya:
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” (Al-Fath: 29)
Rasulullah n bersabda:
مَا كَانَ الرِّفْقُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ، وَلَا نُزِعَ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ
“Sikap lemah lembut tidaklah ada pada sesuatu kecuali akan memperindahnya dan tidaklah dicabut dari sesuatu kecuali akan membuatnya jelek.” (HR. Muslim)
Rasulullah n berkata kepada Aisyah x:
مَهْلًا يَا عَائِشَةُ، إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ
“Tenanglah wahai Aisyah. Sesungguhnya Allah l mencintai kelembutan dalam segala urusan.” (HR. Al-Bukhari)
Sedang-sedang (tidak berlebihan) dalam mencintai teman
Dari hadits Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
أَحْبِبْ حَبِيبَكَ ‏‏هَوْنًا ‏مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ بَغِيْضَكَ يَوْمًا مَا، وَأَبْغِضْ بَغِيْضَكَ‏ ‏هَوْنًا‏ ‏مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ حَبِيبَكَ يَوْمًا مَا
“Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti dia menjadi orang yang harus kamu cintai.” (HR. At-Tirmidzi no. 1997 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 178)
Umar bin Al-Khaththab z berkata, “Wahai Aslam, janganlah rasa cintamu berlebihan dan jangan sampai kebencianmu membinasakan.” Aslam berkata, “Bagaimana itu?” Umar z berkata, “Jika engkau mencintai seseorang, janganlah berlebihan seperti halnya anak kecil yang menyenangi sesuatu dengan berlebihan. Jika engkau membenci seseorang, jangan sampai kebencian menimbulkan keinginan orang yang kamu benci celaka atau binasanya.”
Al-Hasan Al-Bashri t berkata, “Hendaknya kalian mencintai jangan berlebihan dan membenci tidak berlebihan. Telah ada orang-orang yang berlebihan dalam mencintai satu kaum akhirnya binasa. Ada pula yang berlebihan dalam membenci satu kaum dan mereka pun binasa.” (Lihat Ni’matul Ukhuwah hal. 41)
Menerima kekurangan teman
Rasulullah n bersabda:
لَا يَفْرُكُ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً، إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ
“Janganlah seorang mukmin membenci mukminah. Jika dia tidak senang satu akhlaknya niscaya dia akan senang dengan akhlaknya yang lain.”
Asy-Syaikh Muhamad bin Shalih Al-Utsaimin t menyatakan, “Walaupun hadits ini berkaitan tentang suami istri, namun juga berlaku dalam adab berteman.” (Lihat Syarah Riyadhish Shalihin)
Ibnu Qudamah t berkata: “Ketahuilah, jika engkau mencari seseorang yang bersih dari kekurangan, niscaya engkau tak akan mendapatkannya. Barangsiapa yang kebaikannya lebih mendominasi daripada kejelekannya, itulah yang dicari.” (Mukhtashar Minhajil Qashidin hal. 101)
Jangan mencerca teman
Mencerca teman mengesankan bahwa engkau tidak sabar dalam bersahabat dengannya. Tidak sepantasnya engkau mencerca temanmu dalam semua masalah, yang besar dan kecil. Bahkan tidak semua orang pantas untuk dicerca.
Allah l berfirman:
“Maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.” (Al-Hijr: 85)
Ali bin Abi Thalib z berkata: “Yakni ridha, tanpa mencercanya.”
Dari Anas bin Malik z: Aku tidak pernah memegang dibaj (satu jenis sutera) yang lebih lembut dari tangan Rasulullah n. Aku telah menjadi pelayan Rasulullah n selama sepuluh tahun. Tidak pernah sekalipun beliau berkata: “Ah.” Tidak pernah pula beliau berkata tentang apa yang kulakukan: “Kenapa kau lakukan?” dan tidak pernah pula ketika aku tidak melakukan sesuatu, beliau berkata: “Kenapa tidak kau lakukan ini dan ini?” (HR. Al-Bukhari no. 3561 dan Muslim no. 2309)
Al-Mawardi t berkata, “Banyak mencerca adalah sebab putusnya hubungan persahabatan ….” (Lihat Ni’matul Ukhuwah hal. 17-54)

1 HR. An-Nasai, Kitab Ath-Thaharah, Bab An-Nahyu ‘an al-iktifa’ fil istithabah bi aqalla min tsalatsati ahjar.

sumber : http://asysyariah.com/adab-adab-berteman.html

mencintai karena Allah

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له من يضلل فلا هاديله، وأشهد أن لا إلـه إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله.
Segala puji bagi Allah, kita memujinya, memohon pertolongan dan ampunan kepadaNya kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan kejelekan amalan-amalan kita, barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya hidayah.
Aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah dengan benar kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam adalah hamba dan utusan Allah.
يأيها الذين ءامنوا اتقوا الله حق تقاته، ولاتموتن إلاوأنتم مسلمون۝
“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan Islam.” (QS. Ali ‘Imran : 102)
يأيهاالناس اتقواربكم الذى خلقكم من نفس وحدة وخلق منهازوجها وبث منهمارجالاكثيرا ونساءۚ واتقوا الله الذى تساءلون به والأرحامۚ إن الله كان عليكم رقيبا۝
“Wahai manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya, dan daripadanya keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (menggunakan) NamaNya kamu saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silahturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (QS. An-Nisa’ :1)
يأيهاالذين ءامنوا اتقوا الله وقولوقولاسديدا۝ يصلح لكم أعملكم ويغفرلكم ذنوبكمۗ ومن يطع الله ورسوله، فقدفازفوزاعظيما۝
“Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah dengan perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu sosa-dosamu dan barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzaab : 70-71)
Amma ba’du :
فإن أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم، وشرالأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة فيالنار.
“Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan dalam agama, setiap yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat dan setiap kesesatan itu ditempatnya di Neraka.” (1)
Sesungguhnya cinta dan benci karena Allah Subhanallahu wa Ta’ala merupakan pintu yang sangat agung di antara pintu-pintu kebaikan di akhirat. Dan merupakan sebab seseorang mendapatkan kelezatan iman di dunia. Sebagian orang mengira bahwa cinta dan benci merupakaan suasana hati yang tidak mampu manusia mengendalikannya. Bagaimana ia bisa memaksakan diri untuk mencintai ini dan membenci itu!?
Sebagaimana yang dimaklumi dalam Islam bahwa hati mengikuti aqidah dan iman yang ada di dalamnya. Barangsiapa beriman bahwa Allah adalah Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Rasul, maka ia pasti mencintai orang-orang yang mencintai Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Oleh karena itu cinta karena Allah dan benci juga karena Allah merupakan kewajiban atas setiap Muslim.
Allah telah memperingatkan kita dari sikap berlebihan pada kedua perkara ini. Agar tidak terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. Sebagaimana yang disebutkan di akhir surat al-Anfaal :
والذين كفروا يعضهم أوليـاء بعضۚ إلا تفعلوه تكن فتـنه فى الأرض وفساد كبير۝
“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para Muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (QS. Al-Anfaal : 73)
Allah dan Rasul-Nya Shallallahu alaihi wa Sallam telah menuntun kita bagaimana cara mencintai dan membenci karena Allah. Apabila kita melaksanakannya niscaya akan membawa kita kepada kelapangan dan keteduhan, yakni keimanan dan keamanan.
Oleh karena itu saya kumpulkan hadits-hadits dan perkatan-perkatan yang membicarakan tentang kewajiban kita untuk saling mencintai sesama muslim kemudian saya tuliskan dalam catatan ini semampu saya. Ketika kita telah memahami arti pentingnya saling mencintai karena Allah, niscaya kita akan mencintai saudari kita hanya karena Allah dan bukan dengan maksud tertentu. Saya memohon kepada Allah, karena kecintaanku kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya Shallallahu alaihi wa Sallam serta siapa saja yang mencintai keduanya, agar menyatukan hati kaum Muslimin di atas agama yang haq dan menerima amal ini dariku dengan penerimaan yang baik, sehingga menjadi orang-orang yang saling mencintai karena Allah, dan agar menjadi penuntun bagi orang-orang yang saling mencintai karena Allah dengan cara yang lebih lurus dan dengan cara yang lebih indah. Insya Allah.
Saudariku, jangan kau tinggalkan aku dalam ketidaktahuanku.
Saudariku, jangan kau tinggalkan aku dalam ketidakpahamanku.
Saudariku, jangan tinggalkan aku dalam kebodohanku.
Saudariku, jangan kau biarkan aku tersesat dalam jalan yang gelap.
Saudariku, jangan tinggalkan aku sendiri bersama kesepian.
Saudariku, aku ingin nasehat darimu.
Saudariku, aku ingin kau mengajari akan ilmu dien.
Saudariku, aku ingin kasih sayangmu sebagai muslimin.
Saudariku, aku ingin kau marahi di saat aku berlaku salah.
Saudariku, jangan kau diam atas kesalahan yang kulakukan.
Perkataan seorang penyair dalam Al-Hubbu wal Bughdhu Fillaah berkata :
عليك بإغبــاب الزيـارة إنهـا إذا كثرت كانت إلى الهجر مسلكا
فـإني رأيت الغيث يسـأم دائمــا ويسأل ب لأيدي إذا كان ممسكا
“Hindari olehmu sering melakukan kunjungan karena sungguh jika terlalu banyak, akan menimbulkan kebencian.
Sungguh aku lihat hujan bila turun tiap hari akan membuat bosan dan apabila tertahan justru tangan-tangan akan menengadah memohon kedatangannya”.
Seorang penyair lain mengatakan :
أقلـل زيـارتك الصديـق تكون كالثوب استجده
وأمل شـيء لامرىء أن يـزال يـراك عنـده
“Batasilah kunjungan kepada sahabatmu, maka engkau seperti pakaian yang senantiasa baru.
Sungguh seseuatu yang paling membosankan bagi seseorang bila ia selalu melihatmu di sisinya”
Hadbah bin Khasyram berkata :
وابغض إذا أبغضت بغضا مقاربا، فإنك لاتدري متى أنت راجع
وكن معدنا للخير واصفح عن الأذى، فـإنك راء ما عملت وسامع
وأحبب إذا أحببت حبا مقاربا، فإنك لاتدري متى أنت نازع
“Jika engkau membenci, bencilah dengan kebencian sewajarnya, karena sesungguhnya engkau tidak tahu, suatu ketika engkau akan kembali. Jadilah engkau barang tambang bagi kebaikan dan berilah maaf atas kesalahan, karena sesungguhnya engkau melihat dan mendengar apa yang engkau lakukan. Jika engkau mencintai, cintailah dengan cinta sewajarnya sebab engkau tidak tahu, suatu ketika engkau memutus cinta itu.
An Namar bin Taulab berkata :
أحبب حبيبـك حبا رويـدا، فليس يعو لـك أن تصرما
وابغض بغيضك بغضا رويدا، إذا أنت حـاولت أن تحكما
“Cintailah kekasihmu dengan cinta sewajarnya niscaya tidak akan membebanimu, bila kamu memutus cinta itu dan bencilah musuhmu dengan benci sewajarnya, karena bila engkau berusaha mencintainya, maka engkau akan bersikap bijak padanya.”
Umar bin Khattab berkata : “Jika engkau mencintai janganlah berlebihan seperti seorang anak kecil mencintai sesuatu. Dan, jika engkau membenci, janganlah berlebihan hingga engkau suka mencelakai sahabatmu dan membinasakannya.”
Hadits Pertama :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
الدين النصيحة، قلنا: لمن؟ قال: لله ولكتابه ولرسوله ولأئمة المسلمين وعامتهم.
“Agama itu nasehat! Kami bertanya : “Bagi siapa? Rasul Menjawab :”Bagi Allah, KitabNya, RasulNya, para pemimpin kaum muslimin dan bagi segenap kaum muslimin.”(1)
Hadits Kedua :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
أحبب حبيبك هونا ما عسى أن يكون بغيضك يوما ما وأبغضك هونا ما عسى أن يكون حبيبك يوما ما.
“Cintailah orang yang kamu cintai sewajarnya, boleh jadi pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang engkau benci. Dan, bencilah orang yang kau benci sewajarnya, boleh jadi pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang engkau cintai.” (2)
Hadits Ketiga :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
زرغبا تزدد حبا.
“Kunjungilah (saudaramu) secara jarang-jarang niscaya rasa kasih sayang akan bertambah.” (3)
Hadits Keempat :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
إذا أحب أحدكم أخاه فى الله، فليعلمه، فإنه أبقى في الألفة وأثبت في المودة.
“Apabila salah seorang dari kamu mencintai saudaranya karena Allah hendaklah ia memberitahu kepadanya, karena hal itu dapat melanggengkan kasih sayang dan memperkuat rasa cinta.” (4)
Hadits Kelima :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
من سره أن يجد حلاوة الإيمان فليحب المرء لا يحبه إلا لله عز وجل.
“Barangsiapa yang ingin meraih kelezatan iman hendaklah ia mencintai seseorang hanya karena Allah.” (5).
Hadits Keenam :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
من أحب لله وأبغض لله وأعطى لله ومنع لله فقد استكمل الإيمان.
“Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan menahan (tidak memberi) karena Allah. Sungguh ia telah menyempurnakan keimanan.” (6)
Hadits Ketujuh :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
لا تدخلون الجنة حتى تؤمنوا، ولا تؤمنوا حتى تحابوا، أولا أدلكم على شيء إذا فعلتموه تحاببتم؟ أفشوا السلام بينكم.
“Kalian tidak akan masuk Surga hingga beriman. Dan kalian tidak akan beriman hingga saling berkasih sayang. Maukah kalian aku beritahu seseuatu yang apabila kalian melakukannya niscaya kalian akan saling berkasih _sayang? Sebarkanlah salam diantara kalian”. (7)
Hadits Kedelapan :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
إذا أحب أحدكم صاحبه فليأته في منزله، فليخبره بأنه يحبه لله عز وجل.
“Apabila salah seorang di antara kamu mencintai sahabatnya, hendaklah ia mendatangi rumahnya dan memberitahukan kepadanya bahwa ia mencintainya karena Allah”. (8).
Hadits Kesembilan :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
ماتحاب رجلان في الله تبارك وتعالى إلا كان أفضلهما أشدهما حبا لصاحبه.
“Apabila dua orang laki-laki saling mencintai karena Allah, maka yang paling utama adalah yang paling mencintai rekannya”. (9)
Hadits Kesepuluh :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
أن رجلا زار أخا له في قرية أخرى فأر صد الله له على مدرجته ملكا فلما أتى عليه. قال: أين تريد؟ قال: أريد أجالي في هذه القرية. قال: هل لك عليه من نعمة تربها؟ قال: لا، غير أني أحببته في الله عز وجل. قال: فإني رسول الله إليك بأن الله قد أحبك كما أحببته فيه.
“Seorang laki-laki mengunjungi saudaranya (seiman) di kota lain. Lalu Allah mengirim satu malaikat untuk mengikuti perjalanannya. Tatkala bertemu dengannya, Malaikat itu bertanya : “Ke manakah engkau hendak pergi? “Ia menjawab : “Aku hendak mengunjungi saudaraku di kota ini’.Malaikat itu bertanya lagi : “Adakah suatu keuntungan yang engaku harapkan darinya?’ Ia menjawab : ‘Tidak ada, hanya saja aku mencintainya karena Allah. Maka malaikat itu berkata : “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu untuk menyampaikan bahwa Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintainya karena Allah”. (10).
Hadits Kesebelas :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
تهادوا تحابوا.
“Hendaklah kalian saling memberi hadiah, niscaya kalian akan saling menyayangi”. (11)
Hadits Keduabelas :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
إذا أحب الله عبدا نادى جبريل: إن الله يحب فلانا، فأحبه، فيحبه جبريل، فينادي جبريل في أهل السماء: إن الله يحب فلانا، فأحبوه، فيحبه أهل السماء، ثم يوضع له القبول في أهل الأرض.
“Apabila Allah mencintai seorang hamba niscaya Jibril akan berseru : “Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah dia. Maka Jibril pun mencintainya, lalu Jibril menyerukan kepada penghuni langit : “Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah dia. Maka penghuni langit pun mencintainya, kemudian diberikan kepadanya penerimaan yang baik di kalangan penduduk bumi”. (12)
Hadits Ketigabelas :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda dalam sebuah riwayat dari Rabbnya :
قال الله تعالى: حقت محبتي للمتحابين في.
“Allah berfirman : “Cinta-Ku telah ditetapkan bagi siapa saja yang saling mencintai karena Aku”. (13)
Hadits Keempatbelas :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
إن الله يقول يوم القيامة: أين المتحابون بجلالي اليوم أظلهم في ظلي يوم لا طل إلا طلي.
“Sesungguhnya Allah akan bertanya nanti pada hari Kiamat : “Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi mereka di bawah naungan-Ku yang tiada yang tiada naungan kecuali naungan-Ku.” (14)
Hadits Kelimabelas :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda dalam sebuah riwayat dari Rabbnya :
قال الله عز وجل: المتحابون في جلالي لهم منابر من نور يغطهم النبيون والشهداء.
“Allah berfirman : “Orang-orang yang saling mencintai karena keagunganKu, bagi mereka mimbar-mimbar dari cahaya yang membuat cemburu para Nabi dan Syuhada”. (15)
Hadits Keenambelas :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
إن من عباد الله عبادا ليسوا بأنبياء، يغبطهم الأنبياء والشهداء، قيل: من هم لعلنا نحبهم؟ قال: هم قوم تحابوا بنور الله من غير أرحام ولا أنساب، وجو ههم نور على منا بر من نور، لا يخافون إذا خاف الناس، ولا يحزنون إذا حزن الناس، ثم قرأ:
ألا إن أوليـاء الله لا خوف عليهم ولا هم يحزنون۝.
“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah ada yang bukan Nabi, tetapi para Nabi dan Syuhada merasa cemburu terhadap mereka. Ditanyakan : “Siapakah mereka? Semoga kami dapat mencintai mereka. Nabinya menjawab : “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena cahaya Allah tanpa ada hubungan keluarga dan nasab di antara mereka. Wajah-wajah mereka tidak taku di saat manusia takut dan mereka tidak bersedih di saat manusia bersedih. Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam membacakan ayat : “Ingatlah sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (QS. Yunus : 62). (16)
Hadits Ketujuhbelas :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
ما تواد اثنان في الله عز وجل أو في الإسلام، فيفؤق بينهما إلا بذنب يحدثه أحدهما.
“Tidaklah dua orang saling mengasihi karena Allah atau karena Islam, lalu keduanya berpisah, melainkan pasti disebabkan oleh dosa yang dilakukan salah seorang diantara keduanya.” (17).
Oleh karena itu, apabila salah seorang hamba mulai merasakan kelainan sikap dari saudaranya, maka hendaklah ia mengoreksi dirinya terlebih dahulu, barangkali ia telah melakukan dosa. Jika betul, maka hendaklah ia segera bertaubat agar cinta saudaranya kembali bersemi padanya.”
Hadits Kedelapanbelas :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
سبعة يظلهم الله في ظله يوم لا طل إلا ظله: الإمام العادل، مشاب نشأ في عبادة ربه، ورجل قلبه معلق با لمساجد، ورجلان تحابا في الله، اجتمعا عليه وتفرقا عليه، ورجل طلبته امرأة ذات منصب وجمال فقال: إني أخاف الله، ورجل تصدق أخف حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه، ورجلذكر الله خاليا ففاضت عيناه.
“Tujuh golongan yang akan dinaungi Allah pada hari yang tiada naungan selainNya : (1) Seorang imam yang adil. (2). Seorang pemuda yang menghabiskan masa mudanya dengan beribadah kepada Rabbnya. (3). Seorang yang hatinya selalu terkait dengan masjid. (4) Dua orang yang saling mencintai karena Allah ; berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah. (5) Laki-laki yang diajak oleh seorang wanita yang tepandang dan dan cantik untuk berzina lantas ia berkata : “Sesungguhnya aku takut kepada Allah.” (6) Seorang yang menyembunyikan sedekahnya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. (7). Seorang yang berdzikir kepada Allah dengan menepi seorang diri hingga bercucuran air matanya.” (18)
Wallahu a’lam wal muwafiq.
Footnote :
(1). Khutbah ini dinamakan khutbatul haajah, yaitu khutbah pembuka yang biasa dipergunakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam untuk mengawali setiap majelisnya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam juga mengajarkan khutbah ini kepada para Sahabatnya. Khutbah ini diriwayatkan dari enam Sahabat Nabi Shallallahu ‘alahi wa Sallam . Diriwayatkan oleh Imam Ahmad (I/392-393), Abu Dawud (no. 1097, 2118), an-Nasa-I (III/104-105), at-Tirmidzi (no. 1105), Ibnu Majah (no. 1892), al-Hakim (II/182-183), ath-Thayalisi (no. 336), Abu Ya’la (no. 5211), ad-Darimi (II/142) dan al-Baihaqi (III/214, VII/146), dari Sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Hadits ini shahih.
(2). HR. Muslim (II/37 an-Nawawi) dan lainnya dari Hadits Tamim ad-dari radhiyallahu ‘anhu.
(3). Shahiihul-Jaami ash-Shaghiir wa Ziyaadatuhu (176). Syaikh al-Albani telah menjelaskan lebar tentang keshahihannya dalam Ghaayatul Maraam (472).
(4). Shahiihul Jaami’ ash wa Ziyaadatuhu no. 3562)
(5). Hasan lighairihi, diriwatakan oleh Waki’ dalam Kitab az-Zuhd 9337) dengan sanad yang shahih dari Ali bin Al-Husain secara marfu.
(6). (HR. Ahmad (II/298), al-Hakim (I/3 dan IV/168) al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (XII/52-53), Abu Nu’aim dalam al-Hilyah (VII/204), ath-Thayalisi (2495), al-bazaar (63-kasyaf), dan selain mereka dari jalur Yahya bin Abu Sulaim dari Amr bin Maimun dari Abu Hurairah.
(7). Shahih lighairihi, HR. Abu Dawud (2681) dari Jalur Yahya bin al-Harits dari al-Qasim dari Abu Umamah.
(8). HR.Muslim (II./35, Nawawi, dari Abu Hurairah).
(9). Shahih, diriwayatkan oleh Ibnul Mubarak dalam Az-Zuhd (712) dan Abdullah bin Wahab dalam Al-Jaami’ (hal. 36) dari jalur Ibnu Lahi’ah.
(10). Shahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad (544), Ibnu Hibban (2509), al-Hakim (IV/171) dan al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (XIII/52) dari jalur Mubarak bin Fudhalah.
(11). HR. Muslim (XVI/123-124) dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
(12). Hasan, diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad (594), ad-Dulabi dalam al-Kuna (I/150 dan II/7) dan al-Baihaqi (VI/169).
(13). HR. Bukhari (VI/303, X/461, al-Fath), Muslim (XVI/183-184 an-Nawawi), dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
(14). HR. Ahmad (V/229, al-Hakim (IV/169) dan selain keduanya dari hadits ‘Ubaidah bin ash Shamit).
(15). Muslim (XVI/123, an-Nawawi), dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
(16). Shahih, at-Tirmidzi (2390) dan Ahmad (V/236-237) dari jalur Ja’far bin Barqan).
(17) Hasan diriwayatkan oleh Ibnu Hibban (2508), Mawaarid) dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
(18) Shahiih lighairihi, diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad (401). Dari jalur Sinan bin Sa’ad dari Anas.
(19). Diriwayatkan oleh al-Bukhari (II/143-Fat-hul Baari) dan lafazh ini adalah lafazhnya, Muslim (VII/121-123), an-Nawawi) dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
http://thalibatun.blogspot.com/2010/02/maukah-kau-mencintaiku.html




Sumber : http://hatta16.wordpress.com/2011/05/27/saling-mencintai-karena-allah/


Senin, 10 Juni 2013

pemikiran modern dalam islam



SOAL PMDI
Pembaharuan yang di lakukan napoleon, upaya Muhammad Abdul Wahab dalam melakukan pembaharuan di Mesir,

1.      Apakah pembaharuan yang dilakukan oleh Napoleon di Mesir memberikan pengaruh kepada rakyat mesir ?  
Sebelum menjawab apakah pembaharuan yang dilakukan oleh Napoleon membawa pengaruh atau tidak kepada Mesir, tentunya kita harus tahu dulu pembaharuan apa saja yang dilakukan Napoleon, pembaharuan yang dilakukan oleh Napoleon meliputi :
a.       Sisitem pemerintahan Republik.
b.      Ide persamaan yaitu adanya persamaan antara penguasa dengan rakyat yang diperintah.
c.       Ide kebangsaan yang terkandung dalam maklumat Napoleon bahwa orang Perancis merupakan suatu bangsa.
Sebenarnya ketadangan Napoleon datang ke Mesir untuk menjajah dan menaklukan Mesir, namun hal-hal yang berkenaan dengan pembaharuan yang di bawa oleh Napoleon malah membawa dampak positif dan angin segar bagi persentuhan antara dunia Arab dengan Eropa, yaitu terbukunya mata dan pengetahuan tentang ketinggian peradaban peradaban Perancis. Hal ini memberikan isyarat bahwa Mesir dan Arab umumnya saat ini berada di alam kegelapan dan keterbelakangan, sehingga Mesir harus bangkit dari ketertinggalan yang sudah sangat lama.
Pada saat Napoleon dating ke Mesir, Napoleon membawa 167 pakar yang menguasai berbagai disiplin pengetahuan. Bahkan Napoleon mendirikan sebuah lembaga yang bernama institute d’Egypte, yang mempunyai empat bahasan yaitu ilmu pasti, ilmu alam, ekonomi politik dan sastra seni, tidak hanya itu Napoleon juga membawa alat-alat canggih seperti, teleskop, mikroskop dan percobaan-percobaan kimiawi. Dengan semua yang dilakukan oleh Napoleon dengan membawa para pakar ilmu pengetahuan beserta alat-alat canggih yang dibawanya justru membangunkan masyarakat Mesir yang telah tidur selama ini, sehingga mesir dan dunia Arab ingin melakukan pembaharuan terhadap Mesir, sebagaimana yang telah di ungkap sebelumnya.
2.      Apa yang dilakukan Muhammad Abdul Wahab dalam melakukan pembaharuan di Mesir?
            Yang dilakukan Muhammad Abdul Wahab dalam melakukan pembaharuan di Mesir meliputi :
a.       Muhammad Abdul Wahab ingin membebaskan Mesir dari pengaruh tarekat.

            Muhammad Abdul Wahab ingin membebaskan masyarakat Mesir dari pemikiran yang mengatakan bahwa syaikh, guru, wali adalah pemimpin yang bukan hanya mengawasi kehidupan lahir saja tetapi rohaninya juga. Ia menyakini bahwa guru, wali, syaikh bias dijadikan wasilah ibadah antara murid dan Tuhannya, bahkan keyakinan ini terus berkembang dimasyarakat.

b.      Paham Animisme.

Paham ini masih banyak di anut Mayrakat yang menyembah pohon dan benda mati seperti menyembah batu besar bahkan yang lebih para lagi mereka meminta bantuan dan pertolongan dalam mengatasi persoalan-persoalan hidup mereka. Keyakinan seperti inilah yang telah merusak ketauhidan seseorang dan membuat seseorang itu syirik. Menurutnya manusia harus memegang teguh al-quran dan hadits, taqlid kepada ulama tidaklah dibenarkan, pintu ijtihad terbuka tidak tertutup.

Dari fenomena yang terjadi diatas maka dapat disimpulkan bahwasannya Muhammad Abdul Wahab, berusaha keras agar masyarakat Mesir terbebas dari pemikiran-pemikiran yang setidak-tidaknya menurut Muhammad Abdul Wahab telah melenceng dari ajaran Islam yang sesungguhnya.

3.      Usaha apa yang dilakukan Muhammad Ali dalam melakukan pembaharuan dalam bidang pendidikan ?
Usaha yang dilakukan oleh Muhammad Ali dalam memperbaharui pendidikan meliputi :
a.       Mendirikan lembaga kementerian pendidikan.
b.      Menerjemahkan buku-buku Eropa ke dalam bahasa Arab.
Dengan mendirikan lembaga kementerian pendidik bertujuan mengelola, mengatur pengadaan dan perkembangan berbagai sarana pendidikan. Namun tidak cukup dengan mendirikan sebuah lembaga pendidikan Islam namun di sini juga muncul banyak persoalan yang berkenaan dengan cara menarik minat peserta didik memasuki lembaga yang telah disediakan, apalagi sekolah yang bersifat non militer karena biasanya masyarakat pada umumnya lebih tertaik kepada sekolah militer. Untuk menarik minat dari peserta didik pada tahap awal mereka dibebaskan membayar uang sekolah, bahkan mereka diberi uang saku, dan istemewanya lagi setelah luluspun mereka diberi kesempatan untuk menjadi pegawai pemerintah.
Selanjutnya usaha yang dilakukan oleh Muhammad Ali ialah menerjemahkan buku-buku Eropa ke dalam bahasa Arab. Penerjemahan yang dilakukan adalah usaha untuk melengkapi ilmu pengetahuan yang ada, karena pada saat itu banyak kekurangan texs book, maka dari itulah penerjamahan ilmu pengetahuan dari eropa kedalam bahasa Arab yang dianggap penting.
Dari kedua usaha yang dilakukan oleh Muhammad Ali adalah untuk menjadikan Islam lebih maju lagi, tidak statis. Muhammad Ali memang tidak menyentuh ranah keagamaan dalam pembaharuannya, beliau lebih menekankan pada kemiliteran, pendidikan, dan ekonomi, namun pada dasarnya pembaharuan yang dilakukannya ialah untuk memajukan dan membangkitkan Islam.
4.      Apa yang menyebabkan Qasim Amin melakukan pembaharuan dalam bidang emansipasi wanita ?
Ide emansipasi wanita yang dicetuskan oleh Qasim Amin berawal dari tulisan wanita Perancis  Duc. D’ Haorcourt bahwa wanita Mesir dan Barat memiliki banyak perbedaan, wanita di Barat telah disamakan haknya dengan laki-laki.
Merasa perhatian atas nasib kaum wanita, di Barat yang sangat bebas pergaulannya dan di Mesir sangat terkengkang sehingga menghilingkan kebebasan wanita.
a.       kaum wanita mencapai setengah penduduk di setiap negeri dan tidak mungkin memajukan negara (umat islam) tanpa mengikuti sertakan wanita.
b.      Masyarakat menganggap bahwa pendidikan wanita tidak peting.
c.       Masyarakat (arab) waktu itu memandang wanita hanya sebagai objek seksual dan menjadi   pengganggu kaum pria.
d.      Para ulama berpendapat bahwa aurat kaum wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali muka dan kedua telapak tangan.
e.       Pandangan masyarakat terhadap wanitapun menjadi rendah, boleh di madu semau hati, dan bila sudah tidak suka dengan mudah bisa di ceraikan.
Dengan melihat fenomena diatas maka Qasim Amin tergerak untuk melakukan pembaharuan tentang emansipasi wanita. Qasim Amin menganggap bahwa wanita tidak hanya sebatas dirumah dengan segudang tugasnya. Menurutnya pendidikan bagi wanita merupakan sesuatu yang sangat penting dalam rangka memajukan bangsa, baik di tinjau dari statusnya sebagai anggota masyarakat ataupun sebagai ibu rumah tangga. Wanita tidak mungkin mengurus rumah tangga dengan baik, kecuali dengan bekal ilmu pengetahuan, setidak-tidaknya mesti mengtahui pengetahuan dasar yang sama dengan diberikan kepada pria. Dengan pengetahuan dasar ini ia dapat memilih sesuatu yang sesuai dengan perasaannya dan dapat berbuat dengan penuh keyakinan. Dengan pengetahuan tulis baca ia dapat memahami berbagai pengetahuan seperti ilmu bumi, sejarah bangsa-bangsa, astronomi, fisika, syar’i dan masih banyak ilmu yang lainnya. Dengan adanya pendidikan bagi wanita, ia akan menjadi berguna bagi suatu bangsa.
Disamping pendidikan intelektual, pendidikan jasmani juaga di perlukan. Wanita harus melakukan olahraga secara rutin, agar kesehatan mereka terjamin. Dengan demikian diharapkan para wanita akan dapat hidup dengan penuh semangat dan melahirkan keturunan yang sehat. Dapat dibayangkan bagaimana perkembangan suatu negara bila separuh penduduknya tidak berdaya dan berguna.
Menurutnya wanita terdidik akan mampu berpikir dan kreatif. Dengan demikian mereka dapat membebaskan dirinya dari ketergantungan terhadap orang lain dalam berbagai bidang misalnya, ekonomi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan bagi wanita sangatlah penting, wanita adalah bagian dari masyarakat dan perannya dalam pengembangan Negara sangat dibutuhkan karena tidak mungkin Negara ini dipimpin oleh laki-laki saja tanpa mengikut sertakan wanita di dalamnya. Jikalau ilmu pendidikan yang ia dapatkan belum dapat dibaktikan kepada negaranya, setidaknya ia tahu apa yang harus dilakukan dalam mendidik anaknya.
5.      Menurut analisa anda, pembaharuan di Turki yang di pelopori oleh Mustafa Kemal Attaturk sesuai dengan ajaran Islam ?
Sebelum menganalisa apakah pembaharuan yang dilakukan oleh Mustafa Kemal Attaturk sesuai atau tidak dengan ajaran Islam, kita lihat dulu apa saja pembaharuan yang dilakukan Mustafa Kemal Attaturk.:
a.       Maret 1924, lembaga-lembaga pendidikan dan sekolah agama dihapuskan.
b.      Mustafa Kemal menghapuskan UUD yang berbunyi bahwa “ agama Islam adalah agama negra “.
c.       Mustafa Kemal melarang poligami, walau pada prakteknya masih ada orang-orang kaya yang di perbolehkan.
d.      Masyarakat tidak diperkenankan memakai jilbab dan cadar kecuali para agamawan.
e.       Mengganti adan ke bahasa turki.
Melihat pembaharuan yang ada, saya berasumsi bahwasannya pembaharuan yang dilakukan oleh Mustafa Kemal Attaturk bukanlah pembaharuan yang membawa Islam kearah yang lebih maju, namun Mustafa Kemal ingin menjauhkan ajaran Islam dari system pemerintahannya sebagaimana yang di ungkap Harun Nasution. Mustafa Kemal menganggap urusan agama tidak ada hubungannya dengan system pemerintahannya “ dunia “ , beliau menganggap bahwa kedua aspek ini tidak mempunyai hubungan. Menurut bapak Afriantoni pada saat Mustafa Kemal di anggap sebagai pahlawan karena telah berhasil mengusir penduduk Erofa dan memerdekan Turki, tetapi beliau juga menanda tangani perjanjian dengan Inggris, mungkin saja pembaharuan yang dilakukan oleh Mustafa Kemal Attaturk ada campur tangan dari inggris.

Pengembangan kurikulum PAI



Kurikulum

Makalah ini dibuat sebagai tugas MID Semester
Pengembangan Kurikulum PAI
semester VI/2013
Oleh:
Megawati        :           (11210109)

Dosen Pembimbing
Dr. Mgs. H. Nazarudin, M.Ag., MM


Fakultas Tarbiyah
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah
Palembang
2013


Kurikulum
 
A.    Pendahuluan
Pengembangan kurikulum tidak dapat lepas dari berbagai aspek yang mempengaruhinya, seperti cara berpikir, sistem nilai (nilai moral, keagamaan, politik, budaya, dan sosial), proses  pengembangan, kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat maupun arah program pendidikan. Model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternative prosedur dalam rangka mendesain, menerapkan, dan mengevaluasi suatu kurikulum. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum harus dapat menggambarkan suatu proses system perencanaan pembelajaran yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan dalam pendidikan.

Dalam pengembangan kurikulum dapat diidentifikasi berdasarkan basis apa yang akan dicapai dalam kurikulum tersebut, seperti alternatif yang menekankan pada kebutuhan mata pelajaran, peserta didik, penguasaan kompetensi suatu pekerjaan, kebutuhan masyarakat, atau permasalahan sosial. Oleh karena itu pengemangan kurikulum perlu dilakukan berlandaskan teori yang tepat agar kurukulum yang dihasilkan bisa efektif.

Didalam makalah ini secara lebih khusus akan membahas perkembangan kurikulum, pengertian kurikulum, konsep dan prinsip kurikulum, landasan kurikulum dan model kurikulum.


 
B.     Pembahasan

1.      Perkembangan kurikulum di Indonesia

Awal kurikulum terbentuk pada tahun 1947 yang di namai dengan rentjana pembelajaran 1947, Kurikulum 1947 ini merupakan terusan dari kurikulum yang sudah digunakan oleh Belanda karena pada saat itu Indonesia masih dalam psoses perjuangan merebut kemerdekaan. Indonesia pada masa itu masih memikirkan upaya untuk mengatasi pemberontakan yang terjadi dari berbagai unsur/kalangan, sehingga Indonesia masih mengadopsi/mengambil kurikulum Belanda. Yang menjadi ciri utama kurikulum ini adalah lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain.
Selanjutnya kurikulum pendidikan mengalami perubahan kembali, upaya yang di lakukan pemerintah ini merupakan perbaikan/penyempurnaan kurikulum. Kurikulum pada tahun 1952 di namai dengan Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Ciri dalam kurikulum ini adalah setiap pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Setelah melakukan evaluasi yang panjang, ternyata kurikulum 1952 masih mengalami kekurangan disana-sini maka pada dari itu pada tahun 1964, kurikulumpun diganti, yang dinamai denganm Rentjana pendidikan 1964. Ciri dari kurikulum ini pembelajaran dipusatkan pada program pancawardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional, kerigelan dan jasmani. Kemudian ada pembaharuan kurikulum lagi dari pancawardhana (1964)  menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus (1968). kurikulum 1968 hanya bersifat politis saja, yaitu mengganti Rencana pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama.
Hal senada juga diungkapkan oleh Hamalik[1] menyebutkan bahwa dalam perubahan kurikulum dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
v  Tujuan filsafat pendidikan nasional yang dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan institusional yang pada gilirannya menjadi landasan merumuskan tujuan kurikulum suatu satuan pendidikan.
v  Sosial budaya yang berlaku dalam kehidupan masyarakat
v  Keadaan lingkungan (interpersonal, kultural, biokologi, geokologi).
v  Kebutuhan pembangunan POLISOSBUDHANKAM
v  Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan sistem nilai dan kemanusiaan serta budaya bangsa.
Menurut S. Nasution[2] yang di kutip dalam Jumari[3] menyebutkan bahwa perubahan kurikulum mengikuti dua prosedur, yaitu Administrative approach dan grass roots approach. Administrative approach, yaitu suatu perubahan atau pembaharuan yang direncanakan oleh pihak atasan untuk kemudian diturunkan kepada instansi-instansi bawahan sampai kepada guru-guru.
Di lanjut dengan perubahan berikutnya pada tahun 1975, kurikulum ini sebagai pengganti dari kurikulum 1968. Menurut Mudjito zaman ini dikenal dengan istilah satuan pelajaran yaitu pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan intruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi.[4]
Sedangkan kurikulum 1984 di kenal dengan kurikulum dengan model Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Kurikulum 1994  kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Kurikulum 2004 yang dikenal dengan KBK, namun kurikulum 2004 ini di kembangkan lagi menjadi kurikulum 2006 yang kita kenal KTSP. Kurikulum yang terbaru adalah kurikulum 2006 KTSP yang merupakan perkembangan dari kurikulum 2004 KBK. Kurikulum 2006 yang digunakan pada saat ini merupakan kurikulum yang memberikan otonomi kepada sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan yang puncaknya tugas itu akan diemban oleh masing masing pengampu mata pelajaran yaitu guru. Namun baru-baru inpun kurikulum akan di ganti lagi menjadi kurikulum 2013 yang di namai dengan KBK yaitu kurikulum berbasis karakter. Jika melihat fakta ini sungguh ironis, tidak sebanding dengan fakta atas perubahan-perubahan yang sudah dilakukan sebanyak 7 kali yaitu pada tahun 1947, 1952, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 bahkan sekarang mau diganti untuk yang ke 8 kalinya.
Namun sejatinya perubahan yang di lakukan untuk peningkatan kualitas pendidikan, tuntutan dunia global, mengadaptasi perubahan zaman, kurikulum sebagai alat, bukan tujuan.
2.      Pengertian kurikulum

Kata kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yakni cucere yang berubah wujud menjadi kata benda curriculum. Kurikulum jama kata curricula, pertama kali dipakai dalam dunia atletik yang diartikan a Race Course, a Place For Runnung a Chariaot. Yakni, suatu alat yang membawa seseorang dari start sampai finish.

Kurikulum Dalam dunia pendidikan mempunyai arti adalah sejumlah mata pelajaran di sekolah atau di perguruan tinggi yang harus ditempuh untuk mendapat ijazah atau naik tingkat. Menurut Caster V. Good kurikulum adalah sekumpulan mata perlajaran atau sekwens yang bersifat sistematis yang diperlukan untuk lulus atau mendapatkan ijasah dalam bidang studi pokok tersebut. Sedangkan menurut Robert Jaiz kurikulum adalah serangkaian mata pelajaran yang harus dipelajari dan dikuasai.

Sedangkan menurut UU Sisdiknas tahun 2003, Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum merupakan “jalur pacu” atau “kendaraan” untuk mencapai tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan dari suatu program studi.

Jadi dapat kita simpulkan bahwasannya kurikulum adalah seperangkat mata pelajaran yang disusun sedemikian rupa untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

3.      Konsep kurikulum

Ada beberapa konsep di dalam kurikulum, konsep tersebut meliputi[5] :

a)      Kurikulum sebagai jalan meraih ijazah
Seseorang yang telah menyelesaikan satu jenjang pendidikan dalam kenyataannya telah melalui suatu jalur pacuan yang terdiri dari atas berbagai mata pelajaran.

b)      Kurikulum sebagai mata dan isi pelajaran
Jalan meraih ijazah mengisyaratkan adanya sejumlah mata pelajaran dan isi pelajaran yang harus diselesaikan oleh siswa.

c)      Kurikulum sebagai rencana kegiatan pembelajaran
Kurikulum didefinisikan sebagai suatu rencana yang dikembangkan untuk mendukung proses mengajar/belajar didalam arahan dan bimbingan sekolah, akademi atau unversitas dan para anggotanya stafnya.

d)     Kurikulum sebagai hasil belajar
Semua rencana hasil belajar (learning outcomes) yang merupakan tanggung jawab sekolah adalah kurikulum. Tanner memandang kurikulum sebagai rekontruksi pengetahuan dan pengalaman, yang secara sistematis dikembangkan dengan bantuan sekolah atau universitas.
Keempat konsep tersebut sebenarnya merupakan pengertian dari kurikulum. Didalam kurikulum keempat konsep tersebut memang seharusnya ada di dalam kurikulum, jika tidak ada beberapa konsep ini di dalam kurikulum maka tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan. 
4.      Landasan pengembangan kurikulum

Ada beberapa landasan di dalam pengembangan kurikulum[6] :
a)      Landasan filosofis
Filsafat boleh juga didefinisikan sebagai sebagai studi tentang realitas, hakikat ilmu pengetahuan, hakikat sistem nilai, hakikat nilai kebaikan, hakikat keindahan, dan hakikat pikiran (Wineciff, 1988:13). Landasan filosofis pengembangan kurikulum di indonesia secara tepat kita dipastikan, yakni nilai dasar yang merupakan falsafah dalam pendidikan manusia seutuhnya yakni pancasila.
b)      Landasan Sosial-Budaya-Agama
Nilai-nilai keagamaan berhubungan erat dengan kepercayaan masyarakat terhadap ajaran dan nilai-nilai agama yang mereka anut. Nilai Sosial budaya masyarakat masyarakat bersumber pada hasil karya budi manusia, sehingga dalam menerima, menyebarluakan, melestarikan, dan dan atau melepaskannya manusia menggunakan akal. Untuk melaksanakan penerima, penyebarluasan, perlestarian, atau penolakan dan pelepasan nilai-nilai sosial-budaya-agama, maka masyarakat memanfa’atkan pendidikan yang dirancang melalui kurikulum.
c)      Landasan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni
Nana Sy. Sukmadinata (1988:82) menggemukakan bahwa pengembangan  ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung akan menjadi isi/materi pendidikan. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) juga dimanfaatkan untuk memecahkan masalah pendidikan.
d)     Landasan Kebutuhan Masyarakat
Adanya filsafat hidup, perubahan sosial budaya agama, perubahan iptek dalam suatu masyarakat akan merubah pola kebutuhan masyarakat. Sehingga salah satu landasan perkembangan kurikulum adalah kebutuhan masyarakat yang dilayani melalui kurikulum yang dikembangan.
e)      Landasan Perkembangan Masyarakat
Salah satu ciri dari masyarakat adalah selalu berkembang. Mungkin pada masyarakat tertentu perkembangan sangat lambat, tetapi masyarakat lainnya cepat bahkan sangat cepat Nana Sy. Sukmadinata (1988:66). Proses pendidikan yang sesuai dengan perkembangan masyarakat maka diperlukan rancangannya berupa kurikulum yang landasan pengembanganya berupa perkembangan masyarakat itu sendiri.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa kelima landasan tersebut harus ada di dalam penyusunan kurikulum,  agar rencana kurikulum tersebut dapat mencapai tujuan yang maksimal.

5.      Komponen-komponen dan prinsip pengembangan kurikulum
Kompenen dan prinsip merupakan keharusan di dalam pengembagan kurikulum, komponen dan prinsip tersebut meliputi[7] :
a)      Komponen Kurikulum
Herrick (1950 dalam Taba, 1962:425) mengemukakan empat elemen yakni:
v  Tujuan
Sebagai sebuah komponen kurikulum merupakan kekuatan-kekuatan fundamental yang peka sekali, karena hasil kurikulum yang diinginkan tidak hanya sangat mempengaruhi bentu kurikulum, tetapi memberikan arah dan fokus untuk seluruh program pendidikan (Zais, 1976:297)
v  Materi atau pengalaman belajar
Kurikulum formal adalah memilih dan menyusun isi (komponen kedua dari kurikulum) supaya keinginan tujuan kurikulum dapat dicapai dengan cara paling efektif dan supaya pengetahuan paling penting yang diinginkan pada jalurnya dapat disajikan secara efektif (Zais, 1976:322)
v  Organisasi
Jika kurikulum sebagai rencana untuk belajar maka isi dan pengalaman belajar membutuhkan pengorganisasian sedemikian rupa sehingga berguna bagi tujuan-tujuan pendidikan (Taba, 1962:290)
v  Evaluasi
Evaluasi ditujukan untuk melakukan evaluasi terhadap belajar siswa (hasil dan proses) maupun keefektifan kurikulum dan pembelajar).
Komponen tersebut merupakan elemen yang penting di dalam kurikulum, jika tidak ada komponjen {tujuan, materi, organisasi, dan evaluasi} dari kurikulum, maka tidak akan terjadi aktivitas di sebuah lembaga.
b)      Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum meliputi tiga unsur : 

v  Prinsip Relevansi
v  Prinsip kontinuitas
v  Prinsip fleksibilitas
Maka dapat kita simpulkan yang dimaksud dengan ketiga prinsip tersebut ialah penyusunan kurikulum harus memiliki relevansi artinya harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat baik dalam pemenuhan tenaga kerja maupun warga masyarakat yang diidealkan, selanjutnya mengembangkan secara kesinambungan {kontinuitas} antara pengalaman belajar, organisasi dan evaluasi. Kurikulum harus mampu disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat dan waktu yang selalu berkembang tanpa merombak tujuan pendidikan yang harus dicapai. [8]
6.      Model-model pengembangan kurikulum

a)      Model Administratif (Line-staff)

Model pengembang kurikulum ini berdasarkan pada cara kerja atasan-bawahan (top-down) yang dipandang efektif dalam pelaksanaan perubahan, termasuk perubahan kurikulum.
Model pengembangan kurikulum administratif, kita dapat menandai adanya dua kegiatan didalamnya: Menyiapkan seperangkat dokumen kurikulum baru,dan menyiapkan instalasi atau implementasi dokumen.

b)      Model Grass-Roots
Model ini dikenal juga dengan nama rakyat biasa (grass-roots) semua inisiatif dan upaya pengembangan kurikulum dibawah ini. Model grass-root adalah model bottom-up (dari bawah ke atas). Model kurikulum grass-root cendrung berlaku dalam sistem pendidikan yang kurikulum bersifat desentralisasi atau memberikan peluang terjadi desentralisasi sebagai. Model pengembangan kurikulum grass-root dapat mengupayakan pengembangan sebagai komponen-komponen kurikulum dapat sebagian dari keseluruhan komponen, dapat pula dari seluruh komponen kurikulum.
c)      Model Beuchamp
Peran guru dalam pengembangan kurikulum dapat diwujudkan dalam bentuk-bentuk kegiatan sebagai berikut: Merumuskan tujuan khusus pengajaran berdasarkan tujuan-tujuan kurikulum diatasnya dan karakteristik pebelajar, mata pelajaran atau bidang studi, dan karakteristik situasi dan kondisi sekolah atau kealas, merencanakan kegiatan pembelajaran yang dapat secara efektif membantu pembelajar mencapai tujuan yang ditetapkan, menerapkan rencana atau program pembelajaran yang dirumuskan dalam situasi membelajaran yang nyata, mengevaluasi hasil dan proses belajar pada pembelajar, mengevaluasi intraksi antara komponen-komponen kurikulum yang di implementasikan.

d)     Model arah terbalik taba (taba’s inverted model)
Menurut model taba, pengembangan kurikulum dilaksanakan dalam lima langkah: Membuat unit-unit percobaan (producing pilot units), menguji unit-unit eksperimen (testing eksperimental units), merevisi dan mengkonsolidasi, mengembangkan jaringan kerja, memasangkan dan mendeseminasi unit-unit baru.

e)      Model rogers
Rogers mengemukakan model pengembangan kurikulum yang disebut dengan model relasi interpersonal rogers (rogers interpersonal relation model). Model relasi interpersonal rogers ini terderi dari empat langkah pengembangan kurikulum, yakni: Pemilihan satu sistem pendidikan sasaran, pengalaman kelompok yang intensif bagi guru, pengembangan suatu mengalaman kelompok yang intensif bagi satu kelasa atau unit pelajaran, melibatkan orang tua dalam pengalaman kelompok yang intensif.
Model regers lebih mementingkan kegiatan pengembangan kurikulum dari pada rancangan pengembangan kurikulum tertulis, yakni melalui aktifitas dan interaksi dalam pengalaman kelompok yang intensif yang terpilih[9].
Kelima model tersebut tidaklah dipakai semua di sebuah lembaga, tergantung pada lembaganya masing-masing. Jadi tinggal lembaga tersebut yang memilah-milih model yang ada. Bisa jadi semuanya di lakukan uji coba, dan dilihat yang mana yang baik untuk di terapkan di lembaganya.
C.    Penutup
Menurut UU Sisdiknas tahun 2003, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum merupakan “jalur pacu” atau “kendaraan” untuk mencapai tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan dari suatu program studi. Kurikulum di Indonesia sudah mengalami perubahan sebanyak 7 kali yaitu pada tahun 1947, 1952, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 bahkan sekarang mau diganti untuk yang ke 8 kalinya.
Adapun konsep di dalam kurikulum meliputi : Kurikulum sebagai jalan meraih ijazah, kurikulum sebagai mata dan isi pelajaran, kurikulum sebagai rencana kegiatan pembelajaran, kurikulum sebagai hasil belajar, kurikulum sebagai pengalaman belajar. Ada beberapa landasan di dalam kurikulum yaitu landasan filosofis, landasan sosial-budaya-agama, landasan ilmu pengetahuan teknologi dan seni, landasan kebutuhan masyarakat, landasan perkembangan masyarakat. Ada yang tak kalah penting dari yang di atas bahwa di dalam pengembangan kurikulum juga harus melibatkan beberapa unsur yaitu komponen, prinsip dan beberapa model, tetapi tidak semua model di pakai. Komponen di dalam kurikulum meliputi tujuan, isi materi, organisasi, dan evaluasi, adapun prinsip kurikulum meliputi prinsip relevansi, kontinuitas, dan fleksibilitas. Selain memiliki komponen kurikulum juga memiliki beberapa model yaitu administratif, grass root, bechamp, taba dan rogers.
D.    Daftar Pustaka
Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hilmi, Nurul, Dkk, 2005, Quantum Jurnal Madrasah dan Pendidikan Agama Islam, Palembang : Madrasah Development Centre.
Nasution. 1999. Asas – asas kurikulum. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Jumari, kang. 2007. http:// kangjumari.blogspot.com/27/12/kurikulum-di indoonesia-pembahuruan.html. di akses mei 2013




[1] Hamalik, Oemar, Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003, hal.19.
[2] Nasution, Asas – asas kurikulum. Jakarta: PT Bumi Aksara, 1999.
[3] Jumari, kang. Di akses pada tahun 2013, http:// kangjumari.blogspot.com/27/12/kurikulum-di-indoonesia-pembahuruan.html.
[4]Alvyanto, pengembangan kurikulum Indonesia, 2013, pada halaman website, http://alvyanto.blogspot.com/2010/04/perkembangan-kurikulum-indonesia-dari.html#ixzz2Pgw1t8WM
[5] Nurul hilmi, Dkk, Quantum Jurnal Madrasah Dan Pendidikan Agama Islam, Madrasah Development Centre : 2005, hal. 36-37
[6] Ibid, hal. 23-28/38-39
[7] Ibid, 39-40
[8] Depdikbid 1982, hal. 27
[9] Ibid, hal. 42